Tugas Makalah Seni Rupa
“Pameran”
1.
Andri Kurniadi (14186206167)
2.
Danang Andrianto (14186206161)
3.
Silvy Puja Antika (14186206171)
4.
Nadiyalut Fita (14186206160)
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
Jalan
Mayor Sujadi Timur No.7 Tulungagung - Jawa Timur
Telp/Fax : 0355-321426 email : info@stkippgritulungagung.ac.id
Kata Pengantar
Dengan
memanjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “ Pameran “ tanpa halangan
apapun.
Dalam pembuatan makalah ini, kami
mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1.
Ibu Rahayu Setiani,
M.Pd, selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah
memberikan kesempatan dan member fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai
dengan lancar.
2.
Ibu Frita Devi
Asriyani, M.Pd, selaku dosen wali yang banyak membantu sehingga pembuatan
makalah ini dapat selesai dengan lancar.
3.
Bapak Reyhan Florean, M.Pd, selaku
dosen mata kuliah Pendidikan Seni
Rupa yang telah memberi kesempatan dan memfalitasi
sehingga makalah ini selesai dengan lancar.
4.
Orangtua dan
teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, kami menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah
kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih.
Tulungagung, 02 Desember 2015
Penulis
Daftar
Isi
Kata
Pengantar........................................................................................ 1
Daftar
Isi................................................................................................. 2
Bab
I Pendahuluan.................................................................................. 3
A. Latar
Belakang Masalah.............................................................. 3
B. Rumusan
Masalah....................................................................... 4
C. Tujuan
Penulisan......................................................................... 4
Bab
II Pembahasan................................................................................. 5
A. Pengertian
Pameran..................................................................... 5
B. Fungsi
dan Tujuan Pameran........................................................ 6
C. Jenis-Jenis Pameran..................................................................... 7
D. Penyelenggaraan Pameran........................................................... 9
Bab
III Penutup...................................................................................... 15
A. Kesimpulan.................................................................................. 15
B. Saran............................................................................................
15
Daftar
Pustaka......................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pameran adalah suatu kegiatan penyajian
karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh
masyarakat luas.
Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan yang mempertemukan antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran lebih jauh
adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen,
kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display
produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah :
show, exhibition, expo,
pekan raya, fair, bazaar, pasar
murah.
Pameran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam
bidang seni rupa, karena kegiatan pameran baik sekali kegunaannya baik bagi
siswa, seniman, pengamat seni rupa, maupun bagi perkembangan seni rupa pada
umumnya. Melalui pameran, seorang bisa memperkenalkan karya-karyanya kepada
masyarakat baik dilingkungan pendidikan atau institusi sekolah ataupun
masyarakat umum untuk dilihat, dinilai, dikagumi, atau dikritik.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan pameran?
2.
Apa saja fungsi
dan tujuan pameran?
3.
Apa saja jenis-jenis pameran?
4.
Apa saja
syarat-syarat penyelenggaraan pameran itu?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian, fungsi dan
tujuan dari pameran
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis pameran
3.
Untuk mengetahui sayara-syarat penyelenggaraan pameran
BAB
II
PEMBAHASAN
v Pengertian
Pameran
Pameran
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman untuk menyampaikan ide atau
gagasannya ke pada publik melalui media karya seni. Kegiatan ini diharapkan
terjadi komunikasi antaran seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan
apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional
bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa
untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”
Hasil
karya yang dipamerkan dikumpulkan dengan cara seleksi. Jenis karya ini terdiri
dari karya seni rupa yang meliputi dua dimensi dan tiga dimensi serta kerajinan
tangan. Pengumpulan karya ini sekaligus sebagai pengumpulan atau pemasukan
nilai mata pelajaran Seni Budaya dan Kerajinan.
Pameran
merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam bidang seni rupa, karena
kegiatan pameran baik sekali kegunaannya baik bagi siswa, seniman, pengamat
seni rupa, maupun bagi perkembangan seni rupa pada umumnya. Melalui pameran,
seorang bisa memperkenalkan karya-karyanya kepada masyarakat baik dilingkungan
pendidikan atau institusi sekolah ataupun masyarakat umum untuk dilihat,
dinilai, dikagumi, atau dikritik.
v Fungsi dan Tujuan
Pameran
Fungsi
Pameran
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat
komunikasi antara pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator).
fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan
apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara
seniman dengan penonton. Kegiatan pameran merupakan wahana untuk
menumbuhkembangkan apresiasi masyarakat tehadap seni. Bentuk apresiasi terdiri
dari apresiasi kreatif dan apresasi afektif. Pada tataran apresiasi kreatif
membawa pengamat untuk menggunakan rasio dalam menanggapi persoalan yang
dihadapinya sedangkan apresiasi afektif lebih melibatkan perasaan sehingga
pengamat merasa dan mengalami empati dan memperoleh rasa puas dari pada orang
yang hanya melakukan apresiasi kreatif. Penyelenggaraan pameran dapat
menimbulkan dampak positif terhadap seniman (peserta pameran) ataupun
apresiator (masyarakat atau pemirsa seni). Fungsi pameran, antara lain
sebagai berikut :
1. Sarana peningkatan daya ekspresi dan
pemicu kreativitas seniman
2. Media memperluas cakrawala (wawasan)
pengetahuan seni
3. Sebagai tolok ukur dan potret
perkembangan seni rupa
4. Media penampilan jati diri seniman
dan sebagai media komunikasi seniman dengan apresiator
5. Menambah atau memajukan pengetahuan
dan pengalaman apresiator
6. Dorongan rasa cinta terhadap
karya-karya seni rupa
7. Wahana pemunculan ide, aliran, dan
jenis seni rupa yang lebih baru (kontemporer)
Tujuan
Pameran
Penyelenggaraan pameran seni rupa dalam pendidikan (pameran
studi), dalam suatu sekolah ataupun menghadiri pameran seni rupa yang digelar
memiliki tujuan, antara lain:
1. Meningkatkan apresiasi siswa untuk
berkarya seni
2. Membangkitkan semangat bagi siswa
3. Melatih siswa untuk memberikan
evaluasi pada karya seni
4. Melatih kerja kelompok dan melatih
berorganisasi
5. Mendidik siswa lebih mandiri dan
meningkatkan rasa tanggung jawab
6. Menjadikan saran hiburan dan
apresiasi Seni bagi masyarakat luas.
v Jenis-Jenis
Pameran
1) Pameran homogen
Pameran yang hanya menampilkan satu
karya seni rupa saja, misalnya pameran lukisan, pameran patung, pameran keramik
dan lain sebagainya.
2) Jenis karya seni rupa
Misalnya pameran seni kriya, pameran
lukisan, pameran patung, pameran keramik dan karya seni rupa lainnya dilakukan
dalam satu ruang pameran dan dilakukan dalam waktu bersamaan. Pameran seni rupa yang
diselenggarakan dalam kaitannya dengan pendidikan seni rupa di sekolah,
biasanya merupakan pameran heterogen, karena menampilkan jenis karya seni rupa
yang beragam mulai dari lukisan, patung, ukiran, keramik, karya kerajinan, dan
karya seni rupa lainnya.
3) Pameran Tetap
Pameran ini biasanya dilakukan oleh
lembaga profesional atau pemerintah seperti penyajian karya-karya koleksi oleh
galeri, museum, dan sebagainya. Waktu penyelenggarannya dilakukan secara
periodik misalnya satu tahun sekali.
4)
Pameran Temporer
Penyelenggaraan kegiatan pameran ini
dirancang menurut kebutuhan penyelenggara dan pihak-pihak terkait lainnya.
5)
Pameran Khusus
Pameran khusus adalah pameran yang
biaya penyelenggaraannya sepenuhnya ditanggung lembaga tertentu misalnya oleh
Galeri Nasional Indonesia, museum dan lembaga lain. Materi yang dipamerkan
dapat merupakan koleksi lembaga tersebut atau milik seniman atau kolektor
lainnya. Penyelenggaraan pameran khusus mencapai 2 atau 3 kali dalam setahun
6)
Pameran Keliling
Kegiatan pameran ini dilakukan
dengan cara menyajikan karya-karya koleksi lembaga profesional atau pemerintah
seperti Galeri Nasional Indonesia, musium, maupun karya seniman di luar
instansi tersebut ke berbagai daerah di Indonesia dan atau di luar negeri.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antar berbagai pihak. Waktu penyelenggaraan
pameran minimal berlangsung selama 10 hari.
7)
Pameran perorangan atau pameran tunggal
8)
Pameran kelompok, baik kelompok seniman dalam satu sanggar
atau satu almamater, kelompok seniman dalam satu aliran dan kelompok lainnya.
9)
Pameran Rutin
Pameran yang selalu diadakan dalam
waktu-waktu tertentu, misalnya pameran seni rupa yang diadakan tiap tahun
sekali dan pameran ARSIP Tulungagung yang memuat budaya, sejarah, sosial dan agama.
10) Pameran
insidental
Pameran yang diadakan dengan maksud
dan tujuan tertentu yang tidak terikat oleh rutinitas pelaksanaannya. Misalnya,
pameran akhir studi, pameran penyerta seminar, atau pameran menyambut kunjungan
tamu.
v Penyelenggaraan
Pameran
I.
Tahap Perencanaan (Persiapan Awal)
Tahap perencanaan (persiapan awal) meliputi pembentukan
panitia, pembuatan proposal, penyusunan jadwal, dan tempat.
1.
Pembentukan Panitia
Pembentukan panitia sangat penting karena perlu pembagian tugas
dalam penyelenggaraan pameran. Adapun susunan panitia pameran
adalah sebagai berikut:
a. Pembimbing : Bertugas membimbing dan
pemngarahkan agar pameran dapat berjalan dengan baik.
b. Ketua
panitia:
bertanggunag jawab atas penyelenggaraan pameran.
c. Wakil ketua : membantu ketua untuk memperlancar penyelenggaraan
pameran
d. Sektretaris : bertugas menangani urusan
administrasi.
e. Bendahara : menangani bidang keuangan.
f. Seksi
akomodasi
: bertugas menyiapkan ruang, tempat pameran.
g. Seksi
karya :
bertugas menyeleksi karya yang akan dipamerkan.
h. Seksi
display
: bertugas memasang dan mengatur karya yang akan dipamerkan.
i.
Seksi penjanga (operasional) : bertugas menjaga
karya sekaligus sebagai pemandu(guide).
j.
Seksi keamanan : bertanggung jawab atas keamanan
pameran dll.
2.
Pembuatan Proposal
Sebelum pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah,
perlu dibuatkan proposal untuk mendapat persetujuan pimpinan sekolah. Proposal
kegiatan berisi tentang semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
pameran kelas atau sekolah mulai dari awal sampai akhir kegiatan.
3.
Penentuan Tema dan Materi Karya yang akan di
Pamerkan
Tema merupakan pokok pikiran yang menjiwai seluruh kegiatan.
Dalam menentukan tema harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran.
Misalnya, “Dengan Pameran Seni Rupa Kita Tingkatkan Prestasi Belajar dan
Kreativitas”. Isi tema bisa disesuaikan dengan momen hari-hari tertentu,
misalnya hari-hari besar nasional.
Menentukan Materi Karya Yang Akan Dipamerkan Yaitu
menentukan Jenis karya yang akan dipamerkan, misalnya pameran seni rupa dua
dimensi atau pameran seni rupa tiga dimensi atau campuran keduanya.
4.
Penyusunan Jadwal
Jadwal kegiatan pameran perlu
disusun dengan baik dan terprogram agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Pada jadwal
tertera hari dan tanggal, waktu, dan jenis kegiatan yang dilakukan. Waktu diselenggarakannya pameran
bisa bersifat insidental atau rutin.
Pameran
Insidental,
biasanya dilakuan oleh seniman perseorangan atau kelompok dalam tenggang waktu
dan frekuensi pameran yang tidak teratur.
Pameran
rutin,
dilaksanakan oleh lembaga yang mapan di tempat khusus dalam waktu yang teratur. Peristiwa pameran rutin misalnya:
1)
Biennal, yakni pameran besar dua tahun sekali, tingkat nasional
dan international. Pada pamerna biennal seni juga diadakan pemilihan karya
terbaik.
2)
Triennal, sejenis dengan pameran biennal
hanya saja pelaksanaannya setiap tiga
tahun sekali.
5.
Tempat
Tempat
pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan.
Syarat-syarat tempat pameran yang baik, antara lain strategis, mudah dijangkau,
luas, aman, bersih, dan dekat keramaian.
1)
Pameran di dalam ruangan
Tempatnya
bisa di museum, galeri, gedung-gedung, dll. Biasanya
adalah karya seni rupa dua dimensi, atau tiga dimensi yang berukuran tidak
besar.
2) Pameran di luar ruangan
Pameran di luar ruangan dapat berlangsung di berbagai tempat
yang menunjang tujuan pameran itu sendiri. Tempatnya bisa di taman-taman,
sekitar gedung pameran, dll. Biasanya adalah karya seni rupa tiga
dimensi yang besar. Contoh: seniman Jacareff Christo (Bulgaria) yang membungkus
sebuah pulau dan jembatan.
II.
Tahap Pengumpulan Karya
Karya-karya
seni yang akan dipamerkan dikumpulkan pada panitia. Hasil karya yang terkumpul perlu
dikelompokkan sesuai dengan jenis karyanya, baik karya dua dimensi maupun tiga
dimensi.
III.
Tahap Seleksi Karya
Karya
yang terkumpul diseleksi kelayakannya sebelum dipamerkan. Dalam proses
penyeleksian, dapat meminta pertimbangan seniman, agar karya yang dipamerkan
berkualitas.
IV.
Tahap Persiapan Akhir (Gladi Bersih)
Sebelum
pelaksanaan pameran, perlu diadakan persiapan akhir atau gladi bersih untuk
mengecek kesiapan akhir panitia. Dengan gladi bersih akan dapat diketahui hal-hal
yang perlu diperbaiki. Pelaksanaan gladi bersih dapat dilakukan satu hari
menjelang pelaksanaan pameran.
V.
Tahap Pelaksanaan Pameran
Setelah
semua persiapan selesai, pameran dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
dibuat. Keberhasilan suatu pameran tergantung dari kesiapan dan kerjasama panitia.
Jangan sampai jalannya pameran kacau karena kurangnya koordinasi yang baik.
Salah
satu tanda keberhasilan suatu pameran seni rupa dapat dilihat dari jumlah
pengunjung. Maka penyelenggara yang mengadakan pameran dapat berusaha untuk menarik
pengunjung sebanyak mungkin melalui poster dan selebaran.
VI.
Peralatan dan Perlengkapan Pameran
Ketersediaan
peralatan dan perlengkapan sangat diperlukan dalam penataan karya seni rupa
yang hendak dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
dalam pameran kelas atau sekolah adalah sebagai berikut :
1. Sketsel atau panil, digunakan untuk
meletakkan karya seni dua dimensi, seperti lukisan, gambar, atau karya
kerajinan hiasan.
- Level, digunakan untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang penting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran.
- Meja dan kursi, digunakan untuk buku tamu dan kursi digunakan untuk para undangan pada saat acara pembukaan pameran.
- Tata lampu atau pencahayaan, penataan pencahayaan perlu ditata sedemikian rupa agar berfungsi sebaikbaiknya demi penerangan terhadap karya yang dipamerkan. Tingkat pencahayaan dilakukan sewajarnya, tidak terlalu terang dan atau terlalu redup. Pencahayaan terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah pengunjung. Arah pencahayaanyang tepat juga sangat membantu keindahan karya.
- Dekorasi ruangan, dibuat untuk mempercantik ruangan pameran, terlebih untuk pameran yang diadakan di dalam gedung (in door).
- Katalog, dapat dibuat berbentuk brosur atau buku yang berisi informasi tentang materi yang ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenisjenis karya, data peserta pemeran beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti foto).
- Brosur, digunakan untuk sarana informasi dan promosi tentang adanya kegiatan pameran yang ditulis secara singkat tetapi lengkap. Brosur berupa cetakan kertas yang umumnya terdiri atas beberapa halaman dalam bentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan untuk disebarkan ke masyarakat atau lingkungan sekolah.
- Buku tamu atau buku kesan dan pesan, diletakkan di meja dekat pintu masuk pengunjung dan pintu keluar. Dalam buku tamu berisi kolom catatan yang diisi oleh pengunjung tentang kesan dan pesan atau kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran.
- Sound system, diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan selama acara berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu disampaikan kepada panitia ataupun pengunjung.
VII.
Penataan Karya Seni Rupa
Pada penempatan karya sekaligus ruangannya. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penataan karya, yaitu sebagai berikut:
- Penempatan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
- Karya dua dimensi dapat dipajang pada sketsel (panil) atau dinding.
- Karya tiga dimensi diletakkan di atas meja (level). Bila ukurannya terlalu besar, boleh diletakkan di lantai.
- Karya kerajinan tangan dapat ditempatkan di meja khusus yang telah disediakan.
- Penataan lampu diatur agar karya yang dipajang dapat terlihat jelas dan menarik.
Penataan
karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh
pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik.
Penempatan karya yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pameran merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh seniman untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada publik
melalui media karya seni. Kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran
seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator.
Fungsi utama dari pameran seni rupa
pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di
samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton.
Ada beragam
jenis dari kegiatan pameran, yaitu pameran homogen,
jenis karya seni rupa, pameran tetap, pameran temporer, pameran khusus, pameran keliling, pameran
rutin dan pameran
insidental.
Tahapan dalam
penyelenggaraan pameran yaitu, tahap
perencanaan (persiapan awal), tahap
pengumpulan karya, tahap
seleksi karya, tahap
persiapan akhir (gladi bersih), tahap
pelaksanaan pameran
B.
Saran
Supaya masyarakat terinsiprasi untuk membuat karya seni setelah melihat
pameran tersebut dan juga membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat agar
dapat melestarikan seni-seni di Indonesia melalui pameran.
Daftar Pustaka
Ema Chiema. 2014. Pameran Seni
Rupa. (online). (http://ema1996.blogspot.co.id/), diakses tanggal 01 Desember 2015
Aden. 2015. Makalah Seni
Rupa Terapan dan Pameran. (online). (http://adhenqinoy.blogspot.co.id/2015/02/makalah-seni-rupa-terapan-dan-pameran.html), diakses tanggal 01 Desember 2015
Anonim. 2013. Pameran Seni
rupa. (online). (https://simaksejenak.wordpress.com/2013/02/27/1018/), diakses tanggal 01 Desember 2015
Anonim. 2015. Pameran Karya
Seni Rupa. (onlne). (http://mastugino.blogspot.co.id/2015/02/pameran-karya-seni-rupa.html), diakses tanggal 01 Desember 2015
Anonim.
2015. Pengertian dan Syarat Pameran Seni Rupa. (Online). (http://dedoyxp.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-syarat-pameran-senirupa.html), diakses tanggal 01 Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar