Senin, 21 Desember 2015

Tugas Seni Rupa (Makalah Pameran)

Tugas Makalah Seni Rupa

“Pameran”


1.     Andri Kurniadi (14186206167)
2.     Danang Andrianto (14186206161)
3.     Silvy Puja Antika (14186206171)
4.     Nadiyalut Fita (14186206160)


Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
Jalan Mayor Sujadi Timur No.7 Tulungagung - Jawa Timur
Telp/Fax : 0355-321426 email : info@stkippgritulungagung.ac.id


Kata Pengantar

Dengan memanjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “ Pameran “ tanpa halangan apapun.
            Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.         Ibu Rahayu Setiani, M.Pd, selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan kesempatan dan member fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar.
2.         Ibu Frita Devi Asriyani, M.Pd, selaku dosen wali yang banyak membantu sehingga pembuatan makalah ini dapat selesai dengan lancar.
3.         Bapak Reyhan Florean, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Pendidikan Seni Rupa yang telah memberi kesempatan dan memfalitasi sehingga makalah ini selesai dengan lancar.
4.         Orangtua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih.

Tulungagung, 02 Desember 2015


Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................        1
Daftar Isi.................................................................................................        2
Bab I Pendahuluan..................................................................................        3
A.    Latar Belakang Masalah..............................................................        3
B.     Rumusan Masalah.......................................................................        4
C.     Tujuan Penulisan.........................................................................        4
Bab II Pembahasan.................................................................................        5
A.    Pengertian Pameran.....................................................................        5
B.     Fungsi dan Tujuan Pameran........................................................        6
C.     Jenis-Jenis Pameran.....................................................................        7
D.    Penyelenggaraan Pameran...........................................................        9
Bab III Penutup......................................................................................      15
A.    Kesimpulan..................................................................................      15
B.     Saran............................................................................................     15
Daftar Pustaka.........................................................................................      16







BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan yang mempertemukan antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran lebih jauh adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah : show, exhibition, expo, pekan raya, fair, bazaar, pasar murah.
Pameran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam bidang seni rupa, karena kegiatan pameran baik sekali kegunaannya baik bagi siswa, seniman, pengamat seni rupa, maupun bagi perkembangan seni rupa pada umumnya. Melalui pameran, seorang bisa memperkenalkan karya-karyanya kepada masyarakat baik dilingkungan pendidikan atau institusi sekolah ataupun masyarakat umum untuk dilihat, dinilai, dikagumi, atau dikritik.









B.   Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pameran?
2.      Apa saja fungsi dan tujuan pameran?
3.      Apa saja jenis-jenis pameran?
4.      Apa saja syarat-syarat penyelenggaraan pameran itu?

C.   Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan dari pameran
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis pameran
3.      Untuk mengetahui sayara-syarat penyelenggaraan pameran










BAB II
PEMBAHASAN

v Pengertian Pameran
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada publik melalui media karya seni. Kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”
Hasil karya yang dipamerkan dikumpulkan dengan cara seleksi. Jenis karya ini terdiri dari karya seni rupa yang meliputi dua dimensi dan tiga dimensi serta kerajinan tangan. Pengumpulan karya ini sekaligus sebagai pengumpulan atau pemasukan nilai mata pelajaran Seni Budaya dan Kerajinan.
Pameran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam bidang seni rupa, karena kegiatan pameran baik sekali kegunaannya baik bagi siswa, seniman, pengamat seni rupa, maupun bagi perkembangan seni rupa pada umumnya. Melalui pameran, seorang bisa memperkenalkan karya-karyanya kepada masyarakat baik dilingkungan pendidikan atau institusi sekolah ataupun masyarakat umum untuk dilihat, dinilai, dikagumi, atau dikritik.





v Fungsi dan Tujuan Pameran
Fungsi Pameran
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator). fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton. Kegiatan pameran merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi masyarakat tehadap seni. Bentuk apresiasi terdiri dari apresiasi kreatif dan apresasi afektif. Pada tataran apresiasi kreatif membawa pengamat untuk menggunakan rasio dalam menanggapi persoalan yang dihadapinya sedangkan apresiasi afektif lebih melibatkan perasaan sehingga pengamat merasa dan mengalami empati dan memperoleh rasa puas dari pada orang yang hanya melakukan apresiasi kreatif. Penyelenggaraan pameran dapat menimbulkan dampak positif terhadap seniman (peserta pameran) ataupun apresiator (masyarakat atau pemirsa seni).  Fungsi pameran, antara lain sebagai berikut :
1.      Sarana peningkatan daya ekspresi dan pemicu kreativitas seniman
2.      Media memperluas cakrawala (wawasan) pengetahuan seni
3.      Sebagai tolok ukur dan potret perkembangan seni rupa
4.      Media penampilan jati diri seniman dan sebagai media komunikasi seniman dengan apresiator
5.      Menambah atau memajukan pengetahuan dan pengalaman apresiator
6.      Dorongan rasa cinta terhadap karya-karya seni rupa
7.      Wahana pemunculan ide, aliran, dan jenis seni rupa yang lebih baru (kontemporer)
Tujuan Pameran
Penyelenggaraan pameran seni rupa dalam pendidikan (pameran studi), dalam suatu sekolah ataupun menghadiri pameran seni rupa yang digelar memiliki tujuan, antara lain:
1.      Meningkatkan apresiasi siswa untuk berkarya seni
2.      Membangkitkan semangat bagi siswa
3.      Melatih siswa untuk memberikan evaluasi pada karya seni
4.      Melatih kerja kelompok dan melatih berorganisasi
5.      Mendidik siswa lebih mandiri dan meningkatkan rasa tanggung jawab
6.      Menjadikan saran hiburan dan apresiasi Seni bagi masyarakat luas.

v Jenis-Jenis Pameran

1)      Pameran homogen
            Pameran yang hanya menampilkan satu karya seni rupa saja, misalnya pameran lukisan, pameran patung, pameran keramik dan lain sebagainya.
2)     Jenis karya seni rupa
            Misalnya pameran seni kriya, pameran lukisan, pameran patung, pameran keramik dan karya seni rupa lainnya dilakukan dalam satu ruang pameran dan dilakukan dalam waktu bersamaan. Pameran seni rupa yang diselenggarakan dalam kaitannya dengan pendidikan seni rupa di sekolah, biasanya merupakan pameran heterogen, karena menampilkan jenis karya seni rupa yang beragam mulai dari lukisan, patung, ukiran, keramik, karya kerajinan, dan karya seni rupa lainnya.
3)     Pameran Tetap
            Pameran ini biasanya dilakukan oleh lembaga profesional atau pemerintah seperti penyajian karya-karya koleksi oleh galeri, museum, dan sebagainya. Waktu penyelenggarannya dilakukan secara periodik misalnya satu tahun sekali.
4)     Pameran Temporer
            Penyelenggaraan kegiatan pameran ini dirancang menurut kebutuhan penyelenggara dan pihak-pihak terkait lainnya.
5)     Pameran Khusus
            Pameran khusus adalah pameran yang biaya penyelenggaraannya sepenuhnya ditanggung lembaga tertentu misalnya oleh Galeri Nasional Indonesia, museum dan lembaga lain. Materi yang dipamerkan dapat merupakan koleksi lembaga tersebut atau milik seniman atau kolektor lainnya. Penyelenggaraan pameran khusus mencapai 2 atau 3 kali dalam setahun



6)     Pameran Keliling
            Kegiatan pameran ini dilakukan dengan cara menyajikan karya-karya koleksi lembaga profesional atau pemerintah seperti Galeri Nasional Indonesia, musium, maupun karya seniman di luar instansi tersebut ke berbagai daerah di Indonesia dan atau di luar negeri. Kegiatan ini merupakan kerjasama antar berbagai pihak. Waktu penyelenggaraan pameran minimal berlangsung selama 10 hari.
7)     Pameran perorangan atau pameran tunggal
8)     Pameran kelompok, baik kelompok seniman dalam satu sanggar atau satu almamater, kelompok seniman dalam satu aliran dan kelompok lainnya.
9)     Pameran Rutin
            Pameran yang selalu diadakan dalam waktu-waktu tertentu, misalnya pameran seni rupa yang diadakan tiap tahun sekali dan pameran ARSIP Tulungagung yang memuat budaya, sejarah, sosial dan agama.
10) Pameran insidental 
            Pameran yang diadakan dengan maksud dan tujuan tertentu yang tidak terikat oleh rutinitas pelaksanaannya. Misalnya, pameran akhir studi, pameran penyerta seminar, atau pameran menyambut kunjungan tamu.




v Penyelenggaraan Pameran

       I.            Tahap Perencanaan (Persiapan Awal)
Tahap perencanaan (persiapan awal) meliputi pembentukan panitia, pembuatan proposal, penyusunan jadwal, dan tempat.
1.        Pembentukan Panitia
Pembentukan panitia sangat penting karena perlu pembagian tugas dalam penyelenggaraan pameran. Adapun susunan panitia pameran adalah sebagai berikut:
a.       Pembimbing : Bertugas membimbing dan pemngarahkan agar pameran dapat berjalan dengan baik.
b.      Ketua panitia: bertanggunag jawab atas penyelenggaraan pameran.
c.       Wakil ketua :  membantu ketua untuk memperlancar penyelenggaraan pameran
d.      Sektretaris :  bertugas menangani urusan administrasi.
e.       Bendahara : menangani bidang keuangan.
f.       Seksi akomodasi :  bertugas menyiapkan ruang, tempat pameran.
g.      Seksi karya : bertugas menyeleksi karya yang akan dipamerkan.
h.      Seksi display : bertugas memasang dan mengatur karya yang akan dipamerkan.
i.        Seksi penjanga (operasional) : bertugas menjaga karya sekaligus sebagai pemandu(guide).
j.        Seksi keamanan : bertanggung jawab atas keamanan pameran dll. 

2.        Pembuatan Proposal
Sebelum pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah, perlu dibuatkan proposal untuk mendapat persetujuan pimpinan sekolah. Proposal kegiatan berisi tentang semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah mulai dari awal sampai akhir kegiatan.

3.        Penentuan Tema dan Materi Karya yang akan di Pamerkan
Tema merupakan pokok pikiran yang menjiwai seluruh kegiatan. Dalam menentukan tema harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran. Misalnya, “Dengan Pameran Seni Rupa Kita Tingkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas”. Isi tema bisa disesuaikan dengan momen hari-hari tertentu, misalnya hari-hari besar nasional.
Menentukan Materi Karya Yang Akan Dipamerkan Yaitu menentukan Jenis karya yang akan dipamerkan, misalnya pameran seni rupa dua dimensi atau pameran seni rupa tiga dimensi atau campuran keduanya.
4.        Penyusunan Jadwal
Jadwal kegiatan pameran perlu disusun dengan baik dan terprogram agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Pada jadwal tertera hari dan tanggal, waktu, dan jenis kegiatan yang dilakukan. Waktu diselenggarakannya pameran bisa bersifat insidental atau rutin.
Pameran Insidental, biasanya dilakuan oleh seniman perseorangan atau kelompok dalam tenggang waktu dan frekuensi pameran yang tidak teratur.
Pameran rutin, dilaksanakan oleh lembaga yang mapan di tempat khusus dalam waktu yang teratur. Peristiwa pameran rutin misalnya:
1)      Biennal, yakni pameran besar dua tahun sekali, tingkat nasional dan international. Pada pamerna biennal seni juga diadakan pemilihan karya terbaik.
2)      Triennal, sejenis dengan pameran biennal hanya saja pelaksanaannya setiap tiga tahun sekali.

5.        Tempat
Tempat pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan. Syarat-syarat tempat pameran yang baik, antara lain strategis, mudah dijangkau, luas, aman, bersih, dan dekat keramaian.

1)      Pameran di dalam ruangan

Tempatnya bisa di museum, galeri, gedung-gedung, dll. Biasanya adalah karya seni rupa dua dimensi, atau tiga dimensi yang berukuran tidak besar.
2)      Pameran di luar ruangan
Pameran di luar ruangan dapat berlangsung di berbagai tempat yang menunjang tujuan pameran itu sendiri. Tempatnya bisa di taman-taman, sekitar gedung pameran, dll. Biasanya adalah karya seni rupa tiga dimensi yang besar. Contoh: seniman Jacareff Christo (Bulgaria) yang membungkus sebuah pulau dan jembatan.
    II.            Tahap Pengumpulan Karya

Karya-karya seni yang akan dipamerkan dikumpulkan pada panitia. Hasil karya yang terkumpul perlu dikelompokkan sesuai dengan jenis karyanya, baik karya dua dimensi maupun tiga dimensi.

 III.            Tahap Seleksi Karya

Karya yang terkumpul diseleksi kelayakannya sebelum dipamerkan. Dalam proses penyeleksian, dapat meminta pertimbangan seniman, agar karya yang dipamerkan berkualitas.

 IV.            Tahap Persiapan Akhir (Gladi Bersih)

Sebelum pelaksanaan pameran, perlu diadakan persiapan akhir atau gladi bersih untuk mengecek kesiapan akhir panitia. Dengan gladi bersih akan dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki. Pelaksanaan gladi bersih dapat dilakukan satu hari menjelang pelaksanaan pameran.

    V.            Tahap Pelaksanaan Pameran

Setelah semua persiapan selesai, pameran dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah dibuat. Keberhasilan suatu pameran tergantung dari kesiapan dan kerjasama panitia. Jangan sampai jalannya pameran kacau karena kurangnya koordinasi yang baik.
Salah satu tanda keberhasilan suatu pameran seni rupa dapat dilihat dari jumlah pengunjung. Maka penyelenggara yang mengadakan pameran dapat berusaha untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin melalui poster dan selebaran.



 VI.            Peralatan dan Perlengkapan Pameran

Ketersediaan peralatan dan perlengkapan sangat diperlukan dalam penataan karya seni rupa yang hendak dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pameran kelas atau sekolah adalah sebagai berikut :

1.       Sketsel atau panil, digunakan untuk meletakkan karya seni dua dimensi, seperti lukisan, gambar, atau karya kerajinan hiasan.
  1. Level, digunakan untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang penting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran.
  2. Meja dan kursi, digunakan untuk buku tamu dan kursi digunakan untuk para undangan pada saat acara pembukaan pameran.
  3. Tata lampu atau pencahayaan, penataan pencahayaan perlu ditata sedemikian rupa agar berfungsi sebaikbaiknya demi penerangan terhadap karya yang dipamerkan. Tingkat pencahayaan dilakukan sewajarnya, tidak terlalu terang dan atau terlalu redup. Pencahayaan terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah pengunjung. Arah pencahayaanyang tepat juga sangat membantu keindahan karya.
  4. Dekorasi ruangan, dibuat untuk mempercantik ruangan pameran, terlebih untuk pameran yang diadakan di dalam gedung (in door).
  5. Katalog, dapat dibuat berbentuk brosur atau buku yang berisi informasi tentang materi yang ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenisjenis karya, data peserta pemeran beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti foto).
  6. Brosur, digunakan untuk sarana informasi dan promosi tentang adanya kegiatan pameran yang ditulis secara singkat tetapi lengkap. Brosur berupa cetakan kertas yang umumnya terdiri atas beberapa halaman dalam bentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan untuk disebarkan ke masyarakat atau lingkungan sekolah.
  7. Buku tamu atau buku kesan dan pesan, diletakkan di meja dekat pintu masuk pengunjung dan pintu keluar. Dalam buku tamu berisi kolom catatan yang diisi oleh pengunjung tentang kesan dan pesan atau kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran.
  8. Sound system, diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan selama acara berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu disampaikan kepada panitia ataupun pengunjung.

VII.            Penataan Karya Seni Rupa

Pada penempatan karya sekaligus ruangannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan karya, yaitu sebagai berikut:
  1. Penempatan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
  2. Karya dua dimensi dapat dipajang pada sketsel (panil) atau dinding.
  3. Karya tiga dimensi diletakkan di atas meja (level). Bila ukurannya terlalu besar, boleh diletakkan di lantai.
  4. Karya kerajinan tangan dapat ditempatkan di meja khusus yang telah disediakan.
  5. Penataan lampu diatur agar karya yang dipajang dapat terlihat jelas dan menarik.
Penataan karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik. Penempatan karya yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi.

























BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada publik melalui media karya seni. Kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator.
Fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton.
Ada beragam jenis dari kegiatan pameran, yaitu pameran homogen, jenis karya seni rupa, pameran tetap, pameran temporer, pameran khusus, pameran keliling, pameran rutin dan pameran insidental.
Tahapan dalam penyelenggaraan pameran yaitu, tahap perencanaan (persiapan awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi karya, tahap persiapan akhir (gladi bersih), tahap pelaksanaan pameran

B.     Saran
Supaya masyarakat terinsiprasi untuk membuat karya seni setelah melihat pameran tersebut dan juga membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat agar dapat melestarikan seni-seni di Indonesia melalui pameran. 



Daftar Pustaka
Ema Chiema. 2014. Pameran Seni Rupa. (online). (http://ema1996.blogspot.co.id/), diakses tanggal 01 Desember 2015
Aden. 2015. Makalah Seni Rupa Terapan dan Pameran. (online). (http://adhenqinoy.blogspot.co.id/2015/02/makalah-seni-rupa-terapan-dan-pameran.html), diakses tanggal 01 Desember 2015
Anonim. 2013. Pameran Seni rupa. (online). (https://simaksejenak.wordpress.com/2013/02/27/1018/), diakses tanggal 01 Desember 2015
Anonim. 2015. Pameran Karya Seni Rupa. (onlne). (http://mastugino.blogspot.co.id/2015/02/pameran-karya-seni-rupa.html), diakses tanggal 01 Desember 2015
Anonim. 2015. Pengertian dan Syarat Pameran Seni Rupa. (Online). (http://dedoyxp.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-syarat-pameran-senirupa.html), diakses tanggal 01 Desember 2015


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar